test...1...2..3

Minggu, 13 Maret 2011

Hack In BRAS Box - Part 3

Bila pada bagian sebelumna kita sudah dapat mendowload/mengupload file ke BRAS Box, maka selanjutna aq pgn mengeksplorasi jaringan internal yang ada di Box tsb. Masih ingat dengan file Log (operationlogfile.log)? Dari 1 file tsb bisa mambantu kita dalam mengeksplorasi lebih lanjut. Misal dari file Log yg aq dapatkan :

%Sep 1 12:40:39 2007 BRAS-D2-XXX SHELL/5/LOGIN: VTY login from 203.xxx.xxx.xxx
%Sep 1 12:40:53 2007 BRAS-D2-xxx SHELL/5/CMD:task:vt0 ip:203.xxx.xxx.xxx user:** command:telnet 10.xxx.xxx.xxx
%Sep 1 12:42:35 2007 BRAS-D2-xxx SHELL/5/CMD:task:vt0 ip:203.xxx.xxx.xxx user:** command:ping 10.xxx.xxx.xxx

Dapat dilihat kalo sang "admin" (mungkin loh :P) sedang melakukan sesi telnet ke salah satu IP internal. Coba yuk kita juga melakukanna :



Wawwwww.... ternyata bisa... n juga username + passwordna masih sangat gampang ditebak :( ... Ada apa ajah sih command disini?



Wew.. gk sebanyak yg di BRAS Box... :) hehehehe... kalo dieksplorasi lebih jauh lagi, ternyata banyak DSLAM box (bener gk ya DSLAM?) yg bisa dimasukin, misal :

10.xxx.xxx.xxx
DSLAM01-D2-xxx_xxx

10.xxx.xxx.xxx
DSLAM01-D2-xxx_xxx

10.xxx.xxx.xxx
DSLAM01-D2-xxx_xxx

10.xxx.xxx.xxx
DSLAM01-D2-xxx

10.xxx.xxx.xxx
DSLAM01-D2-xxx

Dll.... moga2 sang ISP lebih baik lagi dalam hal manajemen keamanan infrastrukturna

Sumber

Hack In BRAS Box - Part 2



Kali ini aq akan mencoba konek ke FTP Server yang berjalan di BRAS target, dengan username + password yang valid tentuna. Pertama aq login terlebih dahulu ke BRAS target seperti gambar diatas. Lalu masuk mode system-view. Perlu diketahui, FTP Server harus dijalankan terlebih dahulu bila sebelumna masih dalam keadaan non-aktif dengan menggunakan perintah :

ftp server enable

Bila sudah aktif, maka selanjutnya kita akan membuat username + password baru agar valid di BRAS tsb :


Pembuatan User baru ada dibagian local-aaa-server, dan syntax tsb berarti kita menambahkan user dengan nama xxxxxxx@ftp (harus memakai domain, misal @yyyy), password berupa plaintext (simple) yaitu xxxxxxxx, mempunyai level 3 dan mempunyai direktori FTP di hd:/ :)

Setelah itu mari kita coba login ke FTP Server tsb :



Taraaaaaaaaaaaaaa.... :) disini kita bisa upload ato download file :).. Untuk referensi perintah FTP bisa liat di Google :)

Ohiya, jgn lupa, semua aktifitas kita di Box ini pasti dicatet ma log daemonna... File Log tsb biasana berada di folder /logfile/xxxxyy/operationlogfile.log, dimana xxxx adalah tahun, dan yy adalah bulan.. :) :)

Sumber

Rabu, 16 Juni 2010

Pengenalan Fiber Optic

Thursday, October 8th, 2009

A. Pengantar

Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.

Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 – 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coatingCore dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel. (mantel).

picture1

Gambar struktur dasar fiber optic

B. Aksesoris Fiber Optic

Dalam jaringan telekomunikasi khususnya fiber optik banyak menggunkan aksesoris, diantaranya adalah :

Pemasangan Fiber Optic (Fiber Optic Assemblies):

Terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord.

Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

picture2

Gambar Connector Fiber Optic

Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.

picture3

Gambar pigtail

Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.

picture4

Gambar patch cord

Wall-Mount

Wall-mount adalah terminasi fiber optic yang menempel di dinding.

picture5

Gambar Wall-Mount

Optical Termination Box (OTB)

Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks.

picture6

Gambar OTB

Joint Closure

Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.

picture7

Gambar Joint Closure

High Distribution Cabinet

High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .

picture8

Gambar High Distribution Cabinet

C. Testing (OTDR dan Power Meter)

Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

OTDR merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :

  • Jarak

Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.

  • Loss

Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.

  • Atenuasi

Atenuasi dari serat dalam suatu link.

  • Refleksi

Besar refleksi (return loss) dari suatu event.

Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.

picture9

Gambar OTDR

Power Meter

Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic.

picture10

Gambar Power Meter

D. Splicing (Fusion Splicer)

Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut :

a. Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper

b. Membersihkan ujung fiber optic

c. Perataan ujung fiber optic dengan cleaver

d. Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung.

e. Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda

f. Analisa hasil sambungan

g. Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan

picture11

Gambar Fusion Splicer

Gigabit Ethernet Converter

Thursday, July 16th, 2009

A. Pengantar
Sekarang ini media Fiber Optic (FO) sudah sangat banyak digunakan oleh ISP, perlu kita ketahui bahwa tidak semua perangkat memiliki interface yang mendukung FO. Untuk mengatasi hal ini maka dibutuhkan converter dari media FO ke Ethernet dan sebaliknya. Converter yang digunakan disini adalah produknya Litech.

picture15

Secara teknis perangkat ini memiliki spesifikasi :
Standar protocol : IEEE802.3Z/AB 1000Base-T/SX/LX.
Transfer rate : electrical interface : 1000Mbps, Fiber interface : 1.25Gbps.
Interface : satu interface UTP RJ-45, satu interface SC.
Operation mode : full duplex atau half duplex.

B. Instalasi
Interface yang digunakan ada dua yaitu RG-45 dan Fiber, untuk RG-45 sebaiknya menggunakan CAT5 dan CAT6. Untuk fiber menggunakan koneksi cross yaitu “TX-RX” “RX-TX” hal ini perlu diperhatikan jangan sampai terbalik posisinya karena apabila salah maka link tidak jalan. Berikut adalah gambaran skema koneksi.

picture24

C. Trouble Shooting
Hal yang perlu diketahui adalah bahwa transfer rate antara interface fiber dan interface disisi converter (network card, hub, switch) harus sama yaitu 10Mbps-10Mbps, 100Mbps-100Mbps, 1000Mbps-1000Mbps. Apabila kondisi diatas tidak sama maka yang terjadi adalah bahwa link FO ke converter tetap jalan, tapi dari sisi converter tidak bisa melakukan koneksi.

D. peringatan
Jangan pernah melihat port TX (transceiver) ketika media sedang running karena bisa membuat kerusakan pada mata.

Pengenalan Fiber Optic

Thursday, October 8th, 2009

A. Pengantar

Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.

Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 – 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coatingCore dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel. (mantel).

picture1

Gambar struktur dasar fiber optic

B. Aksesoris Fiber Optic

Dalam jaringan telekomunikasi khususnya fiber optik banyak menggunkan aksesoris, diantaranya adalah :

Pemasangan Fiber Optic (Fiber Optic Assemblies):

Terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord.

Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

picture2

Gambar Connector Fiber Optic

Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.

picture3

Gambar pigtail

Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.

picture4

Gambar patch cord

Wall-Mount

Wall-mount adalah terminasi fiber optic yang menempel di dinding.

picture5

Gambar Wall-Mount

Optical Termination Box (OTB)

Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks.

picture6

Gambar OTB

Joint Closure

Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.

picture7

Gambar Joint Closure

High Distribution Cabinet

High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .

picture8

Gambar High Distribution Cabinet

C. Testing (OTDR dan Power Meter)

Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

OTDR merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :

  • Jarak

Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.

  • Loss

Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.

  • Atenuasi

Atenuasi dari serat dalam suatu link.

  • Refleksi

Besar refleksi (return loss) dari suatu event.

Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.

picture9

Gambar OTDR

Power Meter

Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic.

picture10

Gambar Power Meter

D. Splicing (Fusion Splicer)

Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut :

a. Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper

b. Membersihkan ujung fiber optic

c. Perataan ujung fiber optic dengan cleaver

d. Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung.

e. Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda

f. Analisa hasil sambungan

g. Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan

picture11

Gambar Fusion Splicer

Gigabit Ethernet Converter

Thursday, July 16th, 2009

A. Pengantar
Sekarang ini media Fiber Optic (FO) sudah sangat banyak digunakan oleh ISP, perlu kita ketahui bahwa tidak semua perangkat memiliki interface yang mendukung FO. Untuk mengatasi hal ini maka dibutuhkan converter dari media FO ke Ethernet dan sebaliknya. Converter yang digunakan disini adalah produknya Litech.

picture15

Secara teknis perangkat ini memiliki spesifikasi :
Standar protocol : IEEE802.3Z/AB 1000Base-T/SX/LX.
Transfer rate : electrical interface : 1000Mbps, Fiber interface : 1.25Gbps.
Interface : satu interface UTP RJ-45, satu interface SC.
Operation mode : full duplex atau half duplex.

B. Instalasi
Interface yang digunakan ada dua yaitu RG-45 dan Fiber, untuk RG-45 sebaiknya menggunakan CAT5 dan CAT6. Untuk fiber menggunakan koneksi cross yaitu “TX-RX” “RX-TX” hal ini perlu diperhatikan jangan sampai terbalik posisinya karena apabila salah maka link tidak jalan. Berikut adalah gambaran skema koneksi.

picture24

C. Trouble Shooting
Hal yang perlu diketahui adalah bahwa transfer rate antara interface fiber dan interface disisi converter (network card, hub, switch) harus sama yaitu 10Mbps-10Mbps, 100Mbps-100Mbps, 1000Mbps-1000Mbps. Apabila kondisi diatas tidak sama maka yang terjadi adalah bahwa link FO ke converter tetap jalan, tapi dari sisi converter tidak bisa melakukan koneksi.

D. peringatan
Jangan pernah melihat port TX (transceiver) ketika media sedang running karena bisa membuat kerusakan pada mata.

Minggu, 28 Februari 2010

Tips Mengukur throughput link jaringan menggunakan IPERF

Quantcast

Pada saat kita selesai menginstall sebuah jaringan, tahap berikutnya adalah melakukan testing and commissioning terhadap jaringan yang dipasang. Apa saja yang terdapat pada testing and commissioning ? Selama ini tidak ada standardisasi terhadap hal ini, namun secara umum, yang harus dilaporkan di sisi jaringan adalah uji konektivitas dan uji throughput. Apabila jaringan yang terpasang memiliki komponen sekuriti seperti firewall, IDS, dsb, tentu saja harus ada lagi item-item yang harus diujicoba.

Artikel kali ini membahas sebuah utility tools freeware untuk menguji throughput, yaitu iperf, yang dapat di download dari http://dast.nlanr.net/Projects/Iperf/. Selain utility Iperf, ada juga utility canggih lainnya seperti NetIQ Chariot yang bisa melakukan simulasi paket yang akan lewat pada jaringan. Hanya saja, sepengetahuan penulis utility ini tidak gratis.

IPERF juga sering penulis gunakan untuk melakukan pengujian terhadap setting/script untuk konfigurasi quality of service switching/router.

Untuk mengukur link throughput dari sebuah jaringan, diperlukan dua buah titik(computer) di jaringan, di mana satu titik akan berfungsi sebagai server, dan titik yang lain berfungsi sebagai client. Pemilihan lokasi computer yang dipakai juga berpengaruh. Misalkan, pada jaringan yang akan diukur terdapat 4(empat) buah switch yang berjejer, maka uji throughput dapat dilakukan dari berbagai titik.

Contoh, untuk mengukur link throughput antara Switch A dan B, dapat memanfaatkan 2(dua) buah computer yaitu x1 dan x2. Untuk mengukur throughput dari Switch A ke Switch D, dapat memakai computer x1 dan x4.

Sebelum menguji throughput, pastikan dulu kedua buah computer dapat berhubungan satu sama lain (setting IP address sudah benar, firewall tidak dalam kondisi menyala, dsb ). Cara termudahnya tentu saja dengan saling meng-ping dari computer ke computer yang akan diujicoba.

Menjalankan iperf dengan mode server

Untuk menjalankan iperf dengan mode server, cukup mengetik iperf –s dari command prompt window, Dan akan tampil sbb. :

C:\Utility>iperf -s

————————————————————

Server listening on TCP port 5001

TCP window size: 8.00 KByte (default)

————————————————————

Setelah itu, computer sudah siap ‘mendengarkan’ paket pada port 5001, yang merupakan port default. Port ini dapat diganti apabila diinginkan dengan parameter “-p“. Penggantian parameter diperlukan apabila satu server akan diakses beramai-ramai oleh banyak client.

Menjalankan iperf dengan mode client

Iperf dengan mode client dapat diaktifkan dengan parameter –c, diikuti dengan ip address dari server. Contoh sederhana di bawah ini :

C:\Temp>iperf -c 10.20.80.200

————————————————————

Client connecting to 10.20.80.200, TCP port 5001

TCP window size: 8.0 KByte (default)

————————————————————

[928] local 10.20.80.2 port 1170 connected with 10.20.80.200 port 5001

[ ID] Interval Transfer Bandwidth

[928] 0.0-30.7 sec 1.1 MBytes 285 Kbits/sec

Hasil throughput dapat dilihat dari kolom Bandwidth, pada contoh di atas, bandwidth terukur adalah 285 Kbits/sec. Untuk pengukuran dengan Fast Ethernet, angka nya seringkali mencapai kisaran angka 88Mbps. Sedangkan untuk pengukuran dengan Gigabit Ethernet, apabila dilakukan dengan benar ( patch cord UTP Cat 6 digunakan pada 2 komputer ), bisa mencapai kisaran angka 700 Mbps.

Di sisi client maupun server, banyak sekali parameter-parameter yang bisa diubah untuk disesuaikan dengan kebutuhan kita. Contohnya, pada default parameter time, uji coba iperf hanya dijalankan untuk 10 detik saja. Kita bisa mengubahnya dengan parameter “-t seconds”.

Seluruh parameter lengkap dapat didapat dengan perintah “iperf –help”.

Memakai Iperf mode server dengan multiple port

Default port dari aplikasi iperf adalah menggunakan TCP Port 5001. Namun angka ini bisa diubah dengan parameter –p, sebagai contoh “iperf –s –p 5002″ akan mengubah TCP port ke 5002. Mengapa perlu diubah? Pengubahan terkadang perlu dilakukan, apabila ternyata ada ’sesuatu’ di tengah jaringan yang memblock port 5001 ( sesuatu = firewall, router,dsb ). Atau, bisa juga kita mengubah port karena 1 TCP port hanya bisa diakses oleh 1 client saja.

Seringkali penulis membuka lebih dari 1 iperf sebagai server karena alas an-alasan pengujian tertentu. Misalkan, satu PC akan ditest sebagai server terhadap 5 client. Maka, di satu PC server tersebut akan dibuka 5 iperf dengan 5 tcp port yang berbeda-beda.

Tips untuk mengukur throughput dengan banyak switch

Apabila link antara switch A dan Switch B memiliki kecepatan yang amat sangat tinggi, misalkan 1 Gigabit, maka tentu saja diperlukan beberapa PC untuk bisa mendapatkan hasil yang akurat. Kenapa demikian ? Biasanya throughput dari Gigabit Ethernet PC ‘hanya’ mencapai angka 600-700Mbps saja, sehingga untuk menguji kecepatan 1 Giga, dibutuhkan minimal 4(empat) buah PC dengan network card gigabit, dengan asumsi per PC bisa menghasilkan minimal 600Mbpsx4=2.4 Gigabit, di mana 2.4 Gigabit sudah melebihi 1 Gigabit. Dua dari PC (x1 dan x2) tersebut dipasang pada switch A dan dua yang lainnya (x3 dan x4) pada switch B. Contoh pada gambar berikut :

Setelah itu jalankan aplikasi iperf dengan mode server pada x1 dan x2, dan secara bersamaan (detik yang sama), jalankan iperf dengan mode client pada x3 dan x4. Iperf pada computer x3 diarahkan pada computer x1 sedangkan iperf pada computer x4 diarahkan pada computer x2. Throughput dari switch A ke B merupakan ‘jumlah’ dari throughput x3->x1 dan x4->x2.


Dikutip dari http://jaringankomputer.wordpress.com

Selasa, 15 Desember 2009

Transfer VCD dengan Menggunakan Adobe Premiere Pro


Transfer VCD dengan Menggunakan Adobe Premiere Pro

27 Desember 2007

Langsung saja ya, Cara mentransfer kaset Handycam menjadi VCD Menggunakan Premiere. Instal dahulu software editing video. Untuk mentransfer video Anda bisa menggunakan Adobe Premiere Pro, Ulead Video Studio, Pinnacle, Sony Vegas, dan sebagainya. Kali ini saya akan menjelaskan cara mentransfer menggunakan Adobe Premiere Pro 1.5.

Persiapan

premiere

  1. Siapkan handycam dan kaset yang akan ditransfer.
  2. Masukkan ujung kabel firewire dari pc ke port firewire yang ada di handycam
  3. Nyalakan Handycam ke mode playback/VCR
  4. Buka program Adobe Premiere Pro 1.5
  5. Klik New Project – Di Available Preset pilih DV PAL Standar 48Khz, Isi lokasi dimana akan menyimpan file dan nama filenya, klik OK (Gambar 1)
  6. Kemudian apabila sudah masuk, klik Edit – Preference – Scratch Disk. Di Capture Video, Capture Audio, Video Preview, Audio Preview dan Conformed Audio klik browse – pilih Drive dimana sisa harddisk yang paling banyak. Kemudian buat folder. Misalnya Capture Video dan Capture Audio scratch disknya di i:/render, Video Preview,Audio Preview dan conformed audio di h:/proyek – Jilka telah selesai Klik OK. Fungsi scratch disk adalah untuk menyimpan file2 video selama editing sehingga diperlukan tempat dengan space yang besar. Untuk 1 jam transfer membutuhkan kurang lebih sekitar 13 giga (belum termasuk conforming audio). (Gambar 2)

Capture dan edit

premiere

  1. Klik File – Capture. Di bagian clip data isi sesuai keinginan anda (Gambar 1 – A). Di bagian capture centang scene detect, fungsinya adalah memotong2 kaset menjadi file2 sesuai scenenya. Apabila tidak dicentang maka seluruh kaset akan menjadi 1 file saja tanpa dipotong2 (Gambar 1 – B)
  2. Dibawah layar ada control untuk memainkan, memajukan atau memundurkan kaset anda. Apabila sudah berada di bagian yang ingin anda transfer kemudian klik tombol merah/capture. (Gambar 1-C)
  3. Lama proses capture ini adalah sesuai durasi video Anda. Apabila sudah mencapai akhir kaset maka capture akan berhenti sendiri, atau apabila anda ingin menghentikan hingga bagian yang diinginkan, bisa digunakan tombol stop.
  4. Tutup windows capture dengan tanda silang di kanan atas. File2 yang telah Anda Capture akan di conforming (lihat status di kanan bawah) (Gambar 2-A) dan otomatis ditempatkan di windows project (kotak kiri atas). File2 yang anda capture akan menjadi file2 klip sesuai dengan nama yang anda berikan di clip data (Gambar 2-B)
  5. Drag dan drop file klip tersebut ke timeline di video1 sesuai dengan keinginan anda. (Gambar 2-C) Apabila ingin memasukkan semua klip, pilih klip paling atas kemudian tekan shift (jangan lepaskan), klik klip paling bawah, kemudian drag dan drop ke timeline.
  6. Anda bisa mengedit klip di timeline dengan memberi efek atau transisi. Klik efek di window project atau windows – effect. Title bisa menggunakan File – New-Title.

Render

  1. Apabila telah selesai mengeditnya, Anda bisa merender menjadi mpg dengan menggunakan internal maupun eksternal encorder.
  2. Merender menjadi mpg dengan menggunakan :
  • Internal encorder yaitu: Klik File – Eksport – Adobe Media Encorder – Format: mpeg1 vcd, Preset:Pal VCD high quality. Klik OK. Masukkan file namenya. Klik OK.
  • Eksternal encorder yaitu: Video dirender menjadi avi terlebih dahulu. Kemudian baru diencoding menjadi mpg di eksternal program. Klik File – Eksport – Movie – Seting – Klik Video – hilangkan centang recompress. Klik Ok. Isi Filename – Klik Ok lagi. Setelah selesai dirender menjadi avi Anda bisa mempergunakan Software TMPGEnc untuk menjadikan MPG. Kualitas gambar yang dihasilkan TMPGEnc lebih bagus daripada Adobe Media Encorder (internal program). Untuk merender dari Adobe langsung ke TMPGEnc dapat pula dipergunakan Software Frame Server, sehingga Anda tidak perlu merender file avi terlebih dahulu.Frame Server akan membuat file avi “bayangan” sehingga TMPG Encorder dapat langsung mengencodingnya. Software Frame Server bisa dilihat disini.

Agak rumit ya….hehe.Saya sendiri sampai bingung nulisnya. Menggunakan Adobe Premiere memang susah susah gampang. Dibutuhkan lebih banyak kreatifitas dan kesabaran dalam menggunakannya. Kalau ingin yang lebih mudah dapat dipergunakan Ulead Video Studio. Sementara itu dulu, saya harap Anda yang belum tahu cara mentransfer video, bisa sedikit terbantu cara mentransfer video dengan tulisan saya ini. Dan saya harap tidak semakin bingung hehehe

Untuk Sistem yang dibutuhkan untuk menjalankan Adobe Premiere Pro 1.5

  • Intel® Pentium® III 800MHz processor (Pentium 4, 3 GHz recommended)
  • Microsoft® Windows® XP Professional or Home Edition with Service Pack 1
  • 256 MB of RAM (1 GB or more recommended)
  • 800 MB of available hard-disk space for installation
  • Microsoft® DirectX compatible sound card (ASIO-compatible sound card recommended)
  • 1024×768 32-bit color video display adapter (1280×1024 or dual monitors recommended; Open GL card recommended)
  • CD-ROM drive, CD recorder (CD-R/-RW) required for CD creation
  • Compatible DVD recorder (DVD-R/RW, +R/RW) required for Export to DVD
  • For DV: OHCI-compatible IEEE 1394 interface and dedicated large capacity 7200 RPM UDMA 66 IDE or SCSI hard disk or disk array
  • For third-party capture cards: Adobe Premiere Pro certified capture card
  • Optional: Surround speaker system for 5.1 audio playback

Rabu, 25 November 2009

Barang siapa bersungguh-sungguh pasti ada jalan / terwujud (MAN JADDA WAJADA)

Dalam firman Allah Surat Ar rad ayat 11 ditegaskan : ” Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri ”.
Dari Alqur’an dan hadist tersirat bahwa pewujudan keadaan yang membuahkan hasil adalah
kemampuan manusia berpikir untuk meyakinkan dirinya yang terbaik sehingga dapat mewujudkan cita-cita, tentunya sebagai kemurahan Allah SWT. Berarti manusia tidak boleh mudah menyerah dengan tantangan, hambatan dan kesulitan hidup dan harus dijalani dengan rasa optimis.
Memang sifat manusia yang tidak tetap adalah cepat mengharap kebaikan namun cemas bila menghadapi kerugian.
Dalam firman Allah Surat An Anfaal ayat 74 dikatakan bahwa :
“ orang-orang yang beriman, orang-orang berhijrah, orang-orang berjihad pada jalan Allah, orang-orang yang memberikan tempat perlindungan dan pertolongan, mereka itulah orang-orang yang sebenarnya beriman, mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia”.

Beberapa kiat guna membangun keyakinan diri :
1. Hargailah dirimu dengan wajar.
Miliki konsep yang benar mengenai dirimu. Bukan hanya orang lain yang penting, tapi kamu
juga penting. Yakinlah bahwa kamu lahir ke dunia dengan potensi untuk meraih yang terbaik.

2. Ubahlah apa yang bisa kamu ubah, tapi terimalah apa yang tidak bisa diubah.
Rasa percaya dirimu akan terkikis kalau kamu terus memaksa perubahan atas apa yang tidak
bisa diubah.

3. Belajar bertanggung jawab terhadap perilaku.
Jangan mudah menyalahkan orang lain. Bertanggung jawab terhadap apapun yang dilakukan.
Katakan benar bila itu memang benar dan katakan dengan benar meskipun hal itu suatu
kesalahan, maka semua itu akan benar.

4. Bersikap positif terhadap kehidupan.
Ibaratnya hidup ini seperti air yang jernih, dan ia akan berubah warna tergantung warna apa
yang kamu tuangkan kedalamnya. Hidup ini ringan kalau kamu menganggapnya tidak berat.
Persoalan-persoalan kehidupan adalah senda gurau belaka, jangan dianggap sebagai racun
yang merusak dan melumpuhkan. Hidup ini bisa tampak indah sejauh mata tidak terfokus pada
awan yang kelabu.

5. Bacalah potensi diri.
Dengan keterbukaan potensi diri yang baik maka akan tumbuh kepercayaan diri.

6. Berani mengambil risiko.
To hope is to risk pain. To try is to risk failure. But risk must be taken, because the greatest
hazard in life is to risk nothing ( Leo FB). Seperti ungkapan Roosevelt : “The only thing we have
to fear is fear it self”. Jangan jadi penakut !!!

7. Bersikaplah realistis.
Hidup harus dijalani dengan apa adanya sesuai kemampuan diri jangan terlalu ingin melebihi
orang lain dengan cara yang tidak baik. Jalani dengan doa dan usaha maka akan memperoleh
yang terbaik.

8. Jadikan keresahan sebagai kawan.
Banyak peristiwa atau saat-saat dalam hidup yang membuat cemas / gelisah yang dapat
menimbulkan krisis kepercayaan diri. Ingatlah rasa cemas dan gelisah adalah “kawan” yaitu
desakan untuk beradaptasi dan berubah. Gunakan energi, kecerdasan, kewaspadaan daripada
membuangnya hanya untuk kecemasan yang berlebihan. Lebih baik hadapi tantangan secara
tegas dan berkesinambungan.

9. Tingkatkan iman kepada Tuhan Yang Maha kuasa.
Rasa percaya diri yang kokoh harus dibangun di atas fondasi yang kuat yaitu keimanan. Dan
belajar bersyukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan
membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman sehingga
mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat.