Minggu, 28 Februari 2010

Tips Mengukur throughput link jaringan menggunakan IPERF

Quantcast

Pada saat kita selesai menginstall sebuah jaringan, tahap berikutnya adalah melakukan testing and commissioning terhadap jaringan yang dipasang. Apa saja yang terdapat pada testing and commissioning ? Selama ini tidak ada standardisasi terhadap hal ini, namun secara umum, yang harus dilaporkan di sisi jaringan adalah uji konektivitas dan uji throughput. Apabila jaringan yang terpasang memiliki komponen sekuriti seperti firewall, IDS, dsb, tentu saja harus ada lagi item-item yang harus diujicoba.

Artikel kali ini membahas sebuah utility tools freeware untuk menguji throughput, yaitu iperf, yang dapat di download dari http://dast.nlanr.net/Projects/Iperf/. Selain utility Iperf, ada juga utility canggih lainnya seperti NetIQ Chariot yang bisa melakukan simulasi paket yang akan lewat pada jaringan. Hanya saja, sepengetahuan penulis utility ini tidak gratis.

IPERF juga sering penulis gunakan untuk melakukan pengujian terhadap setting/script untuk konfigurasi quality of service switching/router.

Untuk mengukur link throughput dari sebuah jaringan, diperlukan dua buah titik(computer) di jaringan, di mana satu titik akan berfungsi sebagai server, dan titik yang lain berfungsi sebagai client. Pemilihan lokasi computer yang dipakai juga berpengaruh. Misalkan, pada jaringan yang akan diukur terdapat 4(empat) buah switch yang berjejer, maka uji throughput dapat dilakukan dari berbagai titik.

Contoh, untuk mengukur link throughput antara Switch A dan B, dapat memanfaatkan 2(dua) buah computer yaitu x1 dan x2. Untuk mengukur throughput dari Switch A ke Switch D, dapat memakai computer x1 dan x4.

Sebelum menguji throughput, pastikan dulu kedua buah computer dapat berhubungan satu sama lain (setting IP address sudah benar, firewall tidak dalam kondisi menyala, dsb ). Cara termudahnya tentu saja dengan saling meng-ping dari computer ke computer yang akan diujicoba.

Menjalankan iperf dengan mode server

Untuk menjalankan iperf dengan mode server, cukup mengetik iperf –s dari command prompt window, Dan akan tampil sbb. :

C:\Utility>iperf -s

————————————————————

Server listening on TCP port 5001

TCP window size: 8.00 KByte (default)

————————————————————

Setelah itu, computer sudah siap ‘mendengarkan’ paket pada port 5001, yang merupakan port default. Port ini dapat diganti apabila diinginkan dengan parameter “-p“. Penggantian parameter diperlukan apabila satu server akan diakses beramai-ramai oleh banyak client.

Menjalankan iperf dengan mode client

Iperf dengan mode client dapat diaktifkan dengan parameter –c, diikuti dengan ip address dari server. Contoh sederhana di bawah ini :

C:\Temp>iperf -c 10.20.80.200

————————————————————

Client connecting to 10.20.80.200, TCP port 5001

TCP window size: 8.0 KByte (default)

————————————————————

[928] local 10.20.80.2 port 1170 connected with 10.20.80.200 port 5001

[ ID] Interval Transfer Bandwidth

[928] 0.0-30.7 sec 1.1 MBytes 285 Kbits/sec

Hasil throughput dapat dilihat dari kolom Bandwidth, pada contoh di atas, bandwidth terukur adalah 285 Kbits/sec. Untuk pengukuran dengan Fast Ethernet, angka nya seringkali mencapai kisaran angka 88Mbps. Sedangkan untuk pengukuran dengan Gigabit Ethernet, apabila dilakukan dengan benar ( patch cord UTP Cat 6 digunakan pada 2 komputer ), bisa mencapai kisaran angka 700 Mbps.

Di sisi client maupun server, banyak sekali parameter-parameter yang bisa diubah untuk disesuaikan dengan kebutuhan kita. Contohnya, pada default parameter time, uji coba iperf hanya dijalankan untuk 10 detik saja. Kita bisa mengubahnya dengan parameter “-t seconds”.

Seluruh parameter lengkap dapat didapat dengan perintah “iperf –help”.

Memakai Iperf mode server dengan multiple port

Default port dari aplikasi iperf adalah menggunakan TCP Port 5001. Namun angka ini bisa diubah dengan parameter –p, sebagai contoh “iperf –s –p 5002″ akan mengubah TCP port ke 5002. Mengapa perlu diubah? Pengubahan terkadang perlu dilakukan, apabila ternyata ada ’sesuatu’ di tengah jaringan yang memblock port 5001 ( sesuatu = firewall, router,dsb ). Atau, bisa juga kita mengubah port karena 1 TCP port hanya bisa diakses oleh 1 client saja.

Seringkali penulis membuka lebih dari 1 iperf sebagai server karena alas an-alasan pengujian tertentu. Misalkan, satu PC akan ditest sebagai server terhadap 5 client. Maka, di satu PC server tersebut akan dibuka 5 iperf dengan 5 tcp port yang berbeda-beda.

Tips untuk mengukur throughput dengan banyak switch

Apabila link antara switch A dan Switch B memiliki kecepatan yang amat sangat tinggi, misalkan 1 Gigabit, maka tentu saja diperlukan beberapa PC untuk bisa mendapatkan hasil yang akurat. Kenapa demikian ? Biasanya throughput dari Gigabit Ethernet PC ‘hanya’ mencapai angka 600-700Mbps saja, sehingga untuk menguji kecepatan 1 Giga, dibutuhkan minimal 4(empat) buah PC dengan network card gigabit, dengan asumsi per PC bisa menghasilkan minimal 600Mbpsx4=2.4 Gigabit, di mana 2.4 Gigabit sudah melebihi 1 Gigabit. Dua dari PC (x1 dan x2) tersebut dipasang pada switch A dan dua yang lainnya (x3 dan x4) pada switch B. Contoh pada gambar berikut :

Setelah itu jalankan aplikasi iperf dengan mode server pada x1 dan x2, dan secara bersamaan (detik yang sama), jalankan iperf dengan mode client pada x3 dan x4. Iperf pada computer x3 diarahkan pada computer x1 sedangkan iperf pada computer x4 diarahkan pada computer x2. Throughput dari switch A ke B merupakan ‘jumlah’ dari throughput x3->x1 dan x4->x2.


Dikutip dari http://jaringankomputer.wordpress.com

Tidak ada komentar: